PASANG IKLAN DISINI
Menelusuri 9 Keindahan Wisata Blitar
AdeevaTravel-Potensi Pariwisata Blitar memang tidak lepas dari dari nilai-nilai sejarah. Pasalnya salah satu kota di Jawa Timur ini menjadi saksi bisu perjuangan Indonesia melawan penjajah. Salah satu tempat Wisata Populer Di Blitar adalah Makam Bung Karno. Selain kaya akan Wisata Sejarah, Blitar juga populer dengan dengan potensi Wisata Alamnya serta deretan pantai-pantai indah yang dapat kamu kunjungi seperti Pantai Tambakrejo, Pantai Serang atau Pantai Jolosutro.
Berikut 9 Keindahan Wisata Blitar yang jangan sampai kamu lewatkan jika berkunjung ke kota Blitar.
1. Makam Bung Karno
Bagi sebagian orang, belum lengkap rasanya bila berkunjung ke Blitar bila tidak mengunjungi Makam Bung Karno walaupun hanya berwisata saja. Sepertinya belum ada kawasan wisata lain di Kabupaten Blitar yang menyamai kepopuleran Wisata Ziarah Makam Bung Karno ini.
Makam Bung Karno yang terletak di desa Bendogerit, Kecamatan Sananwetan atau sekitar 2 km dari pusat kota Blitar. Makam yang di dominasi arsitektur Joglo Jawa Timuran serta dikombinasi dengan gerbang Candi Bentar. Selain bangunan utama berupa Makam Bung Karno, Komplek makam Bung Karno juga di lengkapi dengan bangunan Gapura Agung, Masjid dan juga Bangsal.
Setelah memasuki gapura, Anda sudah bisa melihat makam sang presiden yang dinaungi oleh bangunan besar berbentuk rumah joglo. Sempatkan diri untuk duduk mendoakan sang proklamator yang dimakamkan persis di antara makam kedua orang tua beliau. Di sebelah kanannya adalah Ibunda Ida Aju Njoman Rai dan di sebelah kiri adalah Raden Soekemi Sosrodihardjo. Memang misteri makam bung karno ini penuh rahasia tersembunyi yang mungkin hanya orang-orang tertentu yang bisa mengetahuinya.
Arsitektur bangunan dan makam sangat kental tradisi Jawa termasuk pada cungkup makam beliau yang dinamai Astono Mulyo. Ukirannya begitu indah dengan motif cantik dan sangat khas tradisi Jawa. Tepat di atas makam diletakkan batu pualam hitam yang menjelaskan nama dan keterangan sang proklamator.
Lalu apa sajakah selain ketiga makam yang berada di bangunan joglo tersebut? Masih ada tempat di kawasan tersebut yang merupakan bagian dari kompleks makam. Para pengunjung bisa mengakses perpustakaan Bung Karno yang berisi buku-buku berkaitan dengan beliau. Ada patung besar dari Bung Karno yang sedang duduk membaca di depan gedung. Sementara itu, Anda bisa mengunjungi museum yang menampilkan koleksi benda milik sang presiden. Kalau Anda capek dan haus, bisa beristirahat di sekitar kompleks dan menikmati beragam makanan yang dijual di kios-kios.
Makam Bung Karno ramai dikunjungi orang ketika hari Sabtu dan hari Minggu serta hari libur nasional. Apabila Anda menginginkan ketenangan saat berkunjung ke tempat ini, disarankan untuk datang berkunjung pada hari biasa atau hari kerja dimana pada hari tersebut tidak terlalu banyak pengunjung yang datang. Anda tidak perlu membayar untuk datang ke tempat ini, semuanya gratis.
2. Istana Gebang
Istana Gebang merupakan Tempat Wisata Di Blitar yang kini dikelola oleh Pemerintah Kota Blitar. Tempat ini merupakan rumah tempat kelahiran Bung Karno. Isatana Gebang terletak di Jalan Sultan Agung no. 69, Blitar, Jawa Timur.
Di Istana Gebang Anda dapat melihat-lihat barang-barang peninggalan Bung Karno waktu kecil serta barang-barang perabotan rumah tangga yang masih terawat dengan baik.
Selain dapat menikmati benda-benda bersejarah milik Bung Karno di Istana ini Anda juga dapat menyaksikan beraneka ragam foto-foto Bung Karno dan keluarga.
3. Pantai Serang
Pantai yang terletak sekitar 45 km sebelah tenggara kota Blitar atau tepatnya berada di Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur ini terdiri dari tiga komplek pantai. Pantai utama merupakan tempat penyelenggaraan Upacara Larung Sesaji yang didelenggarakan setiap tanggal 1 Suro setiap tahunnya. Sedangkan pantai kedua dan ketiga yang berpasir putih berada disebelah barat dari pantai utama dengan dibatasi oleh pebukitan.
Di pantai ini Anda akan disajikan pemandangan pantai yang sangat mempesona. Hamparan pasir putih yang cukup luas dan landai akan mendorong Anda bermain dan berolahraga di pantai. Bagi Anda yang ingin memiliki kulit eksotis, Anda bisa berjemur di pantai ini sambil mengabadikan moment berharga dengan background pemandangan pantai yang indah.
4. Candi Penataran
Candi termegah dan terluas ini terletak di lereng barat daya Gunung Kelud pada ketinggian 450 meter di atas permukaan laut. Candi Penataran atau Candi Palah adalah sebuah gugusan candi agama Hindu yang terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Dari prasasti yang tertulis dibagian candi diperkirakan bahwa Candi Penataran dibangun pada masa Raja Srengga dari Kerajaan Kadiri. sekitar tahun 1.200 masehi. Dalam Kitab Dasawarnana atau Nagarakretagama yang ditulis pada tahun 1.365 masehi, Candi ini disebut sebagai bangunan suci atau "Candi Palah" yang dikunjungi Raja Hayamwuruk dalam perjalanannya mengelilingi daerah Jawa Timur.
Pada tahun 1995, Candi Penataran di ajukan sebagai calon Situs Warisan Dunia UNESCO dalam daftar tentatifnya.
5. Pantai Tambakrejo
Pantai berpasir putih serta ombak yang cukup eksotik ini terletak di Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar Jawa Timur merupakan salah satu pantai paling populer di Kota Blitar.
Dengan ombak yang cukup tenang, Anda bisa menikmati sensasi berenang di tepian pantai. Fasilitas yang tersedia di Pantai Tambakrejo juga sangat memadai seperti adanya mushola, toilet hingga kios-kios yang menyajikan aneka souvenir dan makanan khas Blitar.
Pada hari-hari tertentu di pantai ini juga sering mengadakan ritual atau upacara adat Larung Sesaji untuk menyambut Tahun Baru Islam setiap tahunnya.
6. Candi Simping
Penegasan tentang keberadaan candi ini tertulis dalam Kitab Negarakertagama Pupuh XLVII/3 bagian yang ketiga, yang berbunyi:
... tahun Saka surya mengitari bulan (1231 Saka atau 1309 M), Sang Prabu (Raden Wijaya) mangkat, ditanam di dalam pura Antahpura, begitu nama makam dia, dan di makam Simping ditegakkan arca Siwa
Saat ini, candi ini hanya berupa lantai pondasinya saja, sementara bangunan utuhnya telah runtuh. Candi ini dibangun dengan bahan dasar batu andesit, berbeda dengan candi-candi yang ditemukan di wilayah Trowulan, Mojokerto. Kontruksi gambar yang dibuat oleh Dinas Kepurbakalaan menggambarkan candi ini indah dan ramping meninggi. Pada batur candi setinggi 75 cm, panjang 600 cm dan lebar 750 cm ini terpahat relief berbagai macam binatang. Di antaranya Singa, angsa, merak , burung garuda, babi hutan dan kera. Di sisi barat ada tangga (flight step) yang dulu digunakan sebagai jalan masuk ke ruang candi. Di tengah-tengah batur candi ini terdapat batu berbentuk kubus dengan ukuran 75 cmx 75 cm x 75 cm. Pada bagian atas batu ini dipahat relief kura-kura dan naga yang saling mengkait mengitari batu tersebut. Tak jelas apa guna atau fungsi batu berbentuk kubus ini. Para sejarawan memperkirakan batu ini berfungsi sebagai tempat sesajian untuk para desa. Pada badan candi yang direkontruksi di halaman candi terdapat hiasan-hiasan bermotif sulur-suluran dan bunga. Sementara pada mustaka candi terdapat pelipit-pelipit garis dan bingkai padma (bunga teratai). Dari rentuhan yang ada diperkirakan bentuk candi Simping ini ramping (slime) sebagaimana bentuk jandi-candi Jawa Timuran. Di atas pintu utama dipahat kepala Kala yang kelihatan menyeramkan sebagai penjaga pintu Pahatan kepala kara ini, seperti umumnya kepala Kara model Jawa Timur-an, tidak dilengkapi dengan Makara. Pada sisi utara, timur dan selatan terdapat cerukan yang masing-masing di atasnya juga terpahat patung Kala. Pahatan (patung) kepala Kala ini sekarang nampak berserakan di halaman candi. Di halaman candi sebelah timur laut terdapat tiga buah Lingga-Yoni kecil. Tak jelas Lingga-Yoni ini dulu ditempatkan dimana. Hanya saja anehnya, pada bagian bawah Lingga untuk menancapkan ke Yoni ini tidak berbentuk silinder, tetapi segi empat. Sedangkan dibagian atas bersegi delapan. Di dekat Lingga-Toni ini ada beberapa patung yang tak jelas patung siapa karena kepalanya sudah tidak ada sehingga tidak bisa dikenali. Di sudut tenggara halaman candi terdapat patung singa yang duduk di atas padmasana. Sayang patung singa ini kepalanya sudah tidak ada, tinggalm badanya saja. Sedangkan di sebelah selatan batur candi terdapat sebuah lingga miniatur candi. Diduga kuat di sini ada patung Harihara yang kini tersimpan di museum Jakarta.
Kondisi Candi Simping tidak memungkinkan untuk dipugar. karena terlalu banyak bagian candi yang hilang Kitab Negarakretagama menyebutkan candi itu merupakan tempat Raden Wijaya diperabukan. Akan tetapi, kitab itu juga menyebutkan bahwa Raden Wijaya diperabukan di Candi Brau Trowulan. Candi itu juga memiliki relief jenis pradasina, relief yang dibaca searah jarum jam. Biasanya relief pradasina tidak digunakan pada candi yang berfungsi sebagai makam Peneliti di Balai Arkeologi Yogyakarta Nurhadi Rangkuti menulis bahwa kakawin Nagarakretagama mencatat Krtarajasa meninggal pada tahun Saka 1231 (1309 M) dan di-dharma-kan di Simping dengan sifat Siwaitis dan di Antapura dengan sifat Budhistis Di Candi Simping itu sebenarnya ada arca setinggi 2 meter yang kini disimpan di Museum Nasional Jakarta. Dalam Negarakretagama disebutkan Hayam Wuruk berkunjung beberapa kali, hingga pada tahun Saka 1285 (1363 M) memindahkan candi makam Kertarajasa.
Kondisi Candi Simping tidak memungkinkan untuk dipugar. karena terlalu banyak bagian candi yang hilang Kitab Negarakretagama menyebutkan candi itu merupakan tempat Raden Wijaya diperabukan. Akan tetapi, kitab itu juga menyebutkan bahwa Raden Wijaya diperabukan di Candi Brau Trowulan. Candi itu juga memiliki relief jenis pradasina, relief yang dibaca searah jarum jam. Biasanya relief pradasina tidak digunakan pada candi yang berfungsi sebagai makam Peneliti di Balai Arkeologi Yogyakarta Nurhadi Rangkuti menulis bahwa kakawin Nagarakretagama mencatat Krtarajasa meninggal pada tahun Saka 1231 (1309 M) dan di-dharma-kan di Simping dengan sifat Siwaitis dan di Antapura dengan sifat Budhistis Di Candi Simping itu sebenarnya ada arca setinggi 2 meter yang kini disimpan di Museum Nasional Jakarta. Dalam Negarakretagama disebutkan Hayam Wuruk berkunjung beberapa kali, hingga pada tahun Saka 1285 (1363 M) memindahkan candi makam Kertarajasa.
7. Candi Sawentar
Candi Sawentar terletak di Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Blitar, Jawa Timur. Di dalam Kitab Negarakertagama, Candi Sawentar disebut juga Lwa Wentar. Bangunan candi ini dahulu merupakan sebuah kompleks percandian, karena disekitarnya masih ditemukan sejumlah pondasi yang terbuat dari bata.
Candi Sawentar diduga dibangun pada awal berdirinya Kerajaan Majapahit. Candi yang terbuat dari batu andesit ini berukuran panjang 9,53 m, lebar 6,86 m dan tingginya 10,65 m. Pintu masuk menuju bilik berada di sebelah barat, dengan ornamen makara pada pipi tangga, sedangkan relung-relungnya terdapat pada setiap dinding luar tubuh candi.
Di dalam ruangan bilik ditemukan akas arca dengan pahatan burung garuda, yang dikenal sebagai kendaraan Dewa Wisnu. Berdasarkan hal ini dapat diketahui bahwa Candi Sawentar merupakan bangunan suci yang berlatar belakang agama Hindu.
8. Candi Plumbangan
Candi Plumbangan terletak di Desa Plumbangan, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Tidak seperti candi lain pada umumnya, Candi Plumbangan menyerupai paduraksa dengan puncak berbentuk kubus. Candi Plumbangan terbuat dari batu andesit yang direkatkan satu sama lain dengan sistem gosok.
Denah Candi Plumbangan berukuran panjang 4,09 m, lebar 2,27 m dan tinggi 5,6 m. Pintu gerbang candi memiliki sayap pada kanan kirinya dan tidak mempunyai relief, namun hanya mempunyai pelipit garis saja. Pada bagian atas ambang pintu terdapat pahatan angka tahun 1312 Saka atau 1390 M.
Ditinjau dari pahatan angka tahun tersebut, diperkirakan Candi Plumbangan dibangun pada era Kerajaan Majapahit pada awal pemerintahan Wikramawardana. Namun uniknya, benda-benda cagar budaya yang terdapat di sekeliling Candi Plumbangan justru berasal dari masa yang berbeda. Misalnya saja Prasasti Plubangan (Panumbangan) yang merupakan peninggalan dari era Raja Bameswara/ Kameswara (Kerajaan Kediri) pada tahun 1042 Saka atau 1120 M. Seperti halnya peninggalan dari era Bameswara yang lain, pada prasasti tersebut juga dipahatkan ornamen candrakapala (lambang Kerajaan Kediri dari era Kameswara).
Keberadaan Prasasti Panumbangan yang dipertahankan berada di sekitar Candi Plumbangan, dimungkinkan karena isinya masih relevan dengan kondisi di era Kerajaan Majapahit. Isi prasasti ini mengenai penetapan Desa Plumbangan sebagai daerah perdikan umat Buddha.
Nah bagi Anda pecinta Wisata Sejarah, Jangan lewatkan untuk berkunjung ke candi ini jika Anda sedan jalan-jalan ke Kota Blitar.
9. Pantai Jolosutro
Pantai Jolosutro adalah sebuah pantai yang terletak di Desa Ringinrejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Butuh waktu sekitar satu jam untuk mencapai Pantai Jolosutro ini, traveler. Sepanjang perjalanan menuju Pantai Jolosutro, kamu akan disuguhi pemandangan cantik. Kawasan bukit yang menanjak serta jalan berkelok akan kamu lewati sebelum menyaksikan keindahan Pantai Jolosutro. Semakin dekat dengan pantai, maka pemandangan Pantai Jolosutro dari ketinggian tampak makin mempesona. Sekitar satu kilometer dari lokasi Pantai Jolosutro, kamu akan dimintai tiket masuk di sebuah pos penjaga. Tenang, harga yang dipatok nggak mahal kok. Hanya dengan ongkos Rp. 5.000 kamu sudah bisa berlibur sepuasnya di Pantai Jolosutro.
Begitu sampai di kawasan Pantai Jolosutro, tidak ada kata lain selain cantik untuk menggambarkan keindahannya. Anda akan dibuat kagum dengan Pantai Jolosutro yang masih asri ini. Birunya langit serta hamparan air laut yang bening menggoda Anda untuk segera bercengkrama dengan hamparan pasir di Pantai Jolosutro. Dan seperti yang sudah disinggung sebelumnya, pasir di pantai ini beda dengan pantai lain yang biasanya berwarna putih lembut
Pantai Jolosutro justru terkenal dengan pasir hitamnya. Meski begitu, bukan berarti pantai ini nggak indah. Justru dengan butiran-butiran halus pasir yang berwarna hitam membuat Pantai Jolosutro terlihat makin eksotis. Apalagi ditambah suasana sejuk di sini, membuat kamu merasa nyaman memandangi hamparan laut yang luas. Pantai Jolosutro ini termasuk salah satu wisata alam yang paling diminati di Blitar. Saat musim libur atau setidaknya di akhir pekan, kunjungan ke Pantai Jolosutro meningkat tidak hanya dari warga dari Blitar, tapi juga dari luar daerah tersebut hingga turis asing.
Nah itulah 9 Tempat Wisata Paling Mempesona di Blitar sebagai bahan referensi bagi Anda yang ingin Menelusuru tempat-tempat wisata di Blitar, Semoga postingan ini dapat bermanfaat buat kita semua.
Nah itulah 9 Tempat Wisata Paling Mempesona di Blitar sebagai bahan referensi bagi Anda yang ingin Menelusuru tempat-tempat wisata di Blitar, Semoga postingan ini dapat bermanfaat buat kita semua.
PASANG IKLAN DISINI